Perkembangan bahasa anak itu dimulai sejak saat anak dilahirkan. Meski pada waktu itu si Kecil belum bisa mengutarakan kata-kata, melalui tangisan, ekspresi wajah, dan juga gerakkan. Namun anak berusaha menjalin komunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Setelah melewati fase bayi, maka perkembangan bahasa anak usia dini akan berlangsung semakin pesat. Para orangtua pun akan melihat betapa menakjubkan peningkatan kemampuan si Kecil dalam hal berbahasa maupun berkomunikasi.

Secara umum, perkembangan bahasa anak itu dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
Tahap Pralinguistik
Pada tahap ini berlangsung pada fase bayi. Si Kecil akan berusaha untuk melakukan komunikasi dengan orangtua dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dilakukan dengan cara menangis, menjerit, dan tertawa. Kemampuan ini akan semakin meningkat dengan bentuk komunikasi yang lebih verbal. Anak mulai busa mengoceh meski kata-kata yang ingin diucapkan masih belum jelas.
Tahap Linguistik
Ini merupakan fase si Kecil belajar berbicara. Pada tahap ini, maka anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan baik seperti orang dewasa. Anak juga sudah bisa merangkai banyak kata dalam satu kalimat.
Berikut ini merupakan perkembangan bahasa anak usia dini berdasarkan tahapan usia, yaitu
Usia 0-12 bulan
Pada usia ini anak sudah dapat merespons suara, menunjukkan ketertarikan sosial terhadap wajah dan orang, babbling, memahami perintah verbal, dan juga mampu menunjuk ke arah yang diinginkan. Umumnya, bayi mulai bisa berucap usia 10-16 bulan, setelah sebelumnya anak banyak mengoceh.
Usia 1-2 tahun
Anak usia segini sudah bisa memproduksi dan memahami kata-kata tunggal, sudah mampu menunjuk bagian-bagian tubuh, dan perbendaharaan katanya meningkat pesat. Anak juga mulai memahami akan makna di balik pernyataan maupun instruksi sederhana seperti halnya lempar bola, ambil maina, dan tepuk tangan.
Usia 2-3 tahun
Perkembangan bahasa anak usia ini sudah mampu memahami percakapan yang familiar, mampu melakukan percakapan melalui tanya-jawab, dan juga mampu bertanya kenapa. Anak juga sudah mampu untuk mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih, meskipun pengucapannya belum sempurna.
Usia 3-4 tahun
Seiring dengan meningkatnya keterampilan si Kecil dalam bersosialisasi, maka kemampuan berbicaranya pun semakin membaik. Pemahaman kosakatanya akan semakin luas. Anak juga telah mampu memahami konsep-konsep warna, bentuk, ukuran, peristiwa, rasa, tekstur, dan juga bau. Pada usia ini, anak mulai senang berkomunikasi dengan teman atau anak lain seusianya.
Usia 4-5 tahun
Perkembangan bahasa anak pada usia 4-5 tahun ini hampir sama dengan orang dewasa. Pada usia ini, maka anak sudah bisa membedakan kata kerja dan kata ganti, seperti halnya makan, minum, mandi, dan tidak mau. Hal yang mungkin juga menakjubkan bagi Anda yaitu anak kini sudah bisa memberikan kritik, mengajukan banyak pertanyaan, bahkan untuk menyuruh ataupun memberi tahu.
Usia 5-6 tahun
Pada usia ini, maka perkembangan bahasa anak sudah sangat kompleks. Anak juga sudah bisa untuk memahami bahwa bahasa bukan sekadar ucapan, tetapi juga mengandung makna yang lebih luas. Melalui bahasa, maka anak dapat menyatakan pendapatnya, mengekspresikan keinginan, penolakan, dan juga kekagumannya. Mampu berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dan juga berimajinasi.
Jadi sebagai orangtua perlu juga mengetahui bahwa perkembangan bahasa anak bisa menjadi salah satu indikator perkembangan keseluruhan anak. Melalui kemampuan berbahasa anak, maka Anda dapat mendeteksi keterlambatan ataupun kelainan pada sistem lainnya. Seperti halnya kemampuan kognitif, sensorimotor, psikologis, emosi, dan juga lingkungan di sekitar anak.