Sumu Beji yang saya bahas disini berbeda dengan yang ada di depok.
Sumur beji adalah sebuah sumur alam yang mempunyai mata air alami didalamnya, kedalaman sumur diperkirakan sekitar 5meter dan ditengah-tengahnya terdapat sebuah batu besar yang berbentuk mengerucut kebawah dan bagian atasnya rata seperti bagian atas meja. Sumur Alam Beji berada dikampung Sumbergan, Kel. Semboja, Kec. Pagerbarang, Kab. Tegal.
Meskipun sumur(sindang) ini mempunyai mata air alam didalamnya, namun air sumur ini tidak pernah sampai meluap keatas.
Bahkan pada saat musim penghujan sekalipun, volume air sumur ini tetap tidak meluap dan pada musim kemarau air sumur Beji hanya sedikit surut namun tidak pernah sampai kering.
Sumur ini dikelilingi pepohonan yang biasa dijadikan sarang oleh burung “Gagak Hitam” yang oleh warga sekitar biasa disebut pohon Kepuh.
Menurut cerita, asal mula adanya sumur alam ini sendiri bermula ketika pada jaman dulu ada seorang pengembara yang bernama mbah beji yang mempunyai tongkat sakti, melewati tempat ini untuk beristirahat dengan diduduk bersila sambil bertapa ditempat ini, lalu saat mbah Beji akan bertapa itulah dia menancapkan tongkatnya tersebut kedalam tanah, lalu saat tongkatnya tersebut dicabut maka terbentuklah sumur ini.
Karena itulah masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebuat BEJI.
Konon sumur sejak mbah BEJI meninggalkan wilayah ini kemudian tempat ini dijaga oleh seseorang yang bernama Sukadana Iman Suwangsa.
Jika dilihat, sumur ini memang terlihat biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa, namun oleh masyarakat sekitar, tempat ini dipercaya mempunyai cerita sendiri.
konon Pada saat sumur ini dalam keadaan air yang sedikit menyusut dan bagian batu ditengahnya sedikit diatas air, tempat ini sering dijadikan tempat bertapa oleh orang-orang yang percaya dengan ilmu ghaib.
Bahkan dalang kondang asal tegal, Ki Enthus Susmono mengaku pernah melakukan ritual pertapaan ditempat ini, hal itu saya dengar sendiri pengakuan beliau pada saat beliau ceramah diacara halal bi halal yang diadakan oleh warga kampung.
Untuk melestarikan dan menjaga supaya sumur ini tetap terjaga keberadaannya, masyarakat setempat mempunyai Tradisi yang rutin dilakukan setiap satu tahun sekali.
Tradisi yang dilakukan masyarakat setempat adalah dengan menguras dan membersihkan sumur(sindang) tersebut yang biasanya dilakukan setiap pada hari jum’at kliwon bulan sura menurut penanggalan jawa.
Setiap acara tradisi menguras sumur dilakukan, masyarakat setempat membuat nasi tumpeng yang kemudian dibawa kearea sumur ini.
Sebelum menguras dan membersihkan sumur tersebut, biasanya terlebih dahulu dilakukan acara doa bersama begitupun setelah dikuras. Biasanya setelah sumur dikuras diadakan acara makan bersama yang sudah didoakan sebelumnya.
Hingga kini tradisi menguras sumur(sindang) masih terus dilakukan masyarakat setempat.
Demikian postingan tentang: Sumur Beji Punya Cerita
Jangan lupa berkunjung ke Fuyukai bagi sobat pecinta Anime.
kisah mbah beji seperti kisahnya tongkat nabi musa. as….
izin nyimak gan,sumurnya rada rada mistis..
Hallo mbaj agustina…
Beji berasal dari nama mbah beji, dia seorang yang cukup tersohor dengan kesaktiannya mbak, dan sumur beji bukan hanya ada di Tegal saja melainkan banyak tersebar, ada yang di Depok dan itu yang cukup terkenal sumur beji nya…
Terima Kasih mbak sudah berkunjung
saya kira beji di dekat probolinggo ..ternyata beji di tegal.blognya makin keren mba,alexanya makin meramping.moga makin sukses
Betul sekali akang leumbu, kisah mbah beji memang sudah kesohor
Betul sekali akang leumbu, kisah mbah beji memang sudah kesohor
mbah Beji memang sudah terkenal sebagai seorang pertama suci yang sakti mandraguna, bahkan tongkatnya saja sudah mampu membuat sebuah sumur yang kini di sebut sunur Beji, apalagi mbah bejinya sendiri kan…sakti pisan atuh