Teknologi facelock atau kunci pengenalan wajah mulai dikenal dan menjadi primadona. Jika dulunya hanya terdapat di beberapa ponsel pintar tertentu, maka kini sudah mulai banyak vendor yang menciptakan ponsel pintar mereka dengan menambahkan fitur ini. Meskipun tetap saja Iphone X masih menjadi ponsel pintar dengan face id terbaik karena kemampuannya mendeteksi wajah menggunakan 30.000 titik tidak terlihat sehingga keakuratannya lebih tepat.

Ponsel pintar lain yang memiliki fitur ini adalah One Plus 5T, Samsung Galaxy Note 8, Samsung Galaxy S9/S9+, Samsung Galaxy A8+, LG V30, Honor View 10, Huawei P20 Pro, Xiaomy Redmi Note 5, Vivo V9, Oppo F7, ASUS ZenFone Max Pro M1 dan akan terus bertambah seiring waktu.
Lalu apa sebenarnya facelock ini? Facelock merupakan fitur pengunci pintar pengganti pasword yang memanfaatkan bentuk wajah, seperti bentuk mata, hidung, bibir, alis hingga lekukan antara hidung dan pipi, lekukan mata, bentuk rahang, dsb. Dulunya teknologi ini memanfaatkan gambar 2D dimana software akan membandingkan gambar 2D yang tertangkap kamera dengan gambar 2D yang sudah ada di dalam data. Software akan memfungsikan pengenalan wajah apabila gambar 2D yang tertangkap memiliki kemiripan yang tipis. Dari mulai pencahayaan hingga ekspresi wajah. Sehingga teknologi ini dianggap tidak efektif karena pengguna akan mengalami kesulitan untuk mengkondisikan secara tepat gambar yang ditangkap.
Namun seiring berkembangnya teknologi, fitur pengenalan wajah sudah menggunakan 3D sehingga tingkat akurasinya tinggi. Dimana teknologi ini akan membaca lekukan wajah dan diterjemahkan dalam algoritma, sehingga ciri khas wajah dapat dideteksi dengan lebih tepat. Meskipun wajah memiliki kondisi yang dinamis seperti perubahan warna kulit, tumbuhnya janggut atau jambang, hingga munculnya jerawat, teknologi ini tetap dapat beroprasi dengan akurat. Karena lebih memanfaatkan bentuk wajah yang tidak terpengaruh oleh waktu seperti lekukan hidung, mata, alis dll. Umumnya teknologi ini mendeteksi tulang dan jaringan keras lainnya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membuka facelock dalam kondisi yang berbeda dengan yang tersimpan di dalam data. Sehingga meskipun kondisi pencahayaan tidak terlalu baik dan diambil dari berbagai sudut, software face ID tetap mampu mendeteksi.